Mengisi Kegiatan Liburan Hari Raya Galungan Kuningan, SMP PGRI 5 Denpasar hadirkan Kegiatan Pesraman Kilat

DENPASAR – Untuk menumbuhkan karakter anak-anak, SMP PGRI 5 Denpasar mengisi libur hari raya Galungan dan Kuningan dengan kegiatan pasraman kilat .Pesraman Kilat merupakan adalah sebuah kegiatan Pendidikan non formal yang berlandaskan Agama Hindu dan Budi Pekerti  yang menjadi Program kerja Kesiswaan SMP PGRI 5 Denpasar yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya.

Kegiatan pasraman kilat ini mencakup tiga aspek penting yaitu pendalaman tatwa, etika dan praktik upacara. Selain itu, juga ditambah teori dan praktik agama untuk menghasilkan insan agama yang suputra sadhu gunawan. kegiatan ini juga dapat membentengi siswa dengan  pikiran dan perkataan yang baik, dan perilaku yang sopan, semua kehidupan manusia pasti berjalan baik

Kegiatan Pesraman Kilat diselenggarakan selama 3 hari dimulai dari hari senin (9/1/2023) sampai Rabu ( 11/1/2023). Kegiatan dilaksanakan dari pukul 07.30 Wita dan berakhir pada pukul 11.30 Wita. Kegiatan dilaksanakan di Aula Terbuka SMP PGRI 5 Denpasar untuk sesi Yoga dan Dharmawacana sedangkan materi pembuatan klakat dan canang sari dilaksanakan di ruang kelas IX gedung tengah.

Kegiatan Pesraman di ikuti oleh seluruh siswa SMP PGRI 5 Denpasar yang dibagi menjadi 3 tahap sesuai dengan tingkatan kelas. Untuk Narasumber dan Penyaji materi berasal dari Guru Agama Hindu di SMP PGRI 5 Denpasar dan Guru Ekstra Yoga. Sedangkan Untuk Pendampingan Pengawasan Peserta dilaksanakan oleh Panitia dari Guru-guru dan Pegawai SMP PGRI 5 Denpasar.

Kegiatan Pesraman kilat diawali dengan sembahyang bersama yang kemudian dilanjutkan dengan Yoga Pranayama yang dipandu guru ekstrakurikuler yoga. yoga  ini merupakan bentuk aktivitas yang memadukan antara olah raga, olah napas, olah rasa dan olah pikir yang dijadikan satu dalam sebuah penyatuan antara jasmani dan rohani guna melatih perkembangan karakter anak kedepannya

Dharma Wacana dengan Tema “ Upakara Yadnya”. Dalam dharma wacana yang disampaikan oleh Bapak I Gede Rajendra Purgawa tersebut disampaikan penting peran siswa sebagai kaum muda untuk dapat mengenal upakara sebagai salah satu bentuk Sradha Bakti kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan praktik pembuatan klakat biasa, dan klakat lanang-wadon  untuk siswa putra dan Canang sari , Sampian Gantung dan Tamiang untuk siswa putri.

Melalui Kegiatan Pesraman Kilat ini, Sekolah Berharap siswa untuk menghormati Catur Guru yakni Guru Rupaka (orang tua), Guru Pengajian (di sekolah), Guru Wisesa (pemerintah) dan Swadiaya (Tuhan). Hal ini untuk dapat memupuk siswa menghormati gurunya, bukan sebaliknya guru gila hormat. Perilaku positif ini perlu dikembangkan di sekolah mengingat nilai-nilai spiritual ini semakin terkikis di era global. Selain itu Pembelajaran ini diperlukan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya Bali

Sekolah juga berharap usai kegiatan ini dilaksanakan, para siswa memiliki kemampuan yang berguna untuk membantu orang tuanya terutama menjelang hari raya Kuningan dan  terjun ngayah atau menyama braya di masyarakat

Dan terakhir dengan aktivitas ini , masyarakat akan tetap mempercayakan putra-putrinya bersekolah di SMP PGRI 5 Denpasar.